Cara Membersihkan Cache di Windows 7, 8, dan 10

Pernah nggak sih, kamu merasa laptop atau PC yang biasanya gesit, tiba-tiba mulai lelet tanpa alasan yang jelas? Aplikasi jadi lama terbuka, browsing terasa berat, dan bahkan file explorer kadang loading lama banget. Nah, salah satu penyebab utama masalah ini adalah cache yang menumpuk di sistem Windows.

Cache sendiri sebenarnya bukan sesuatu yang buruk. Justru, fungsinya adalah untuk mempercepat proses komputer dengan menyimpan data sementara yang sering digunakan oleh sistem atau aplikasi. Misalnya, ketika kamu membuka aplikasi yang sama berulang kali, cache akan membantu proses loading jadi lebih cepat karena beberapa data sudah tersimpan di memori sementara.

Tapi, masalahnya, cache ini nggak otomatis hilang setelah nggak digunakan lagi. Lama-kelamaan, file cache yang menumpuk bisa menghabiskan ruang penyimpanan, bikin sistem jadi berat, dan bahkan menyebabkan error pada beberapa program. Makanya, membersihkan cache secara rutin adalah salah satu cara paling sederhana untuk menjaga performa komputer tetap optimal.

Di artikel ini, kita bakal bahas secara lengkap apa saja jenis-jenis cache yang bisa menumpuk di Windows, bagaimana cara mencegahnya agar tidak memenuhi penyimpanan, serta tips dan trik supaya komputer kamu tetap ringan dan cepat. Yuk, simak pembahasannya sampai habis!

Cache Apa Saja yang Bisa Menumpuk dan Memakan Storage di Windows?

Windows sebagai sistem operasi punya banyak mekanisme penyimpanan sementara yang bertujuan untuk mempercepat kinerja. Tapi, kalau dibiarin menumpuk ya malah bikin nge-lag.

Berikut adalah beberapa jenis cache yang sering kali membuat storage penuh tanpa kamu sadari..

1. Temporary Files

File ini dibuat oleh Windows dan aplikasi sebagai data sementara untuk menjalankan tugas tertentu. Misal saat kamu mengedit dokumen di Microsoft Word atau menjalankan instalasi software, Windows akan menyimpan beberapa file sementara.

Tapi, setelah tugas selesai, file ini tak langsung hilang dan lama-lama bisa menumpuk.

2. Cache Browser (Google Chrome, Firefox, Edge, dll.)

Saat kamu browsing, browser menyimpan cache, cookies, dan history agar halaman web bisa dimuat lebih cepat saat dikunjungi kembali. Memang sih sangat ngebantu ngload website lebih cepat, tapi kalau sudah terlalu banyak, malah ngebuat browser jadi berat.

3. System Cache (Windows System Files)

Windows juga menyimpan berbagai jenis cache guna mempercepat akses sistem, seperti prefetch files, superfetch, dan thumbnails cache. Dengan fungsi untuk membuat komputer lebih responsif, tapi seiring waktu, file ini bisa menumpuk dan menghabiskan ruang penyimpanan yang cukup besar.

4. Recycle Bin

File yang kamu hapus sebenarnya gak langsung terhapus permanen, tapi masuk ke Recycle Bin dulu. Kalau kamu gak pernah mengosongkan Recycle Bin, file-file ini tetap ada di penyimpanan dan bisa ngehabisin banyak ruang.

5. Windows Update Cache

Setiap kali Windows ngupdate, sistem akan menyimpan file sementara dari pembaruan tersebut. File ini seharusnya bisa dihapus setelah update berhasil, tapi terkadang masih tertinggal dan menumpuk di penyimpanan, terutama di folder SoftwareDistribution.

Kalau semua cache ini dibiarkan, lama-kelamaan bisa ngambil berMB-MB hingga bergiga-giga ruang penyimpanan. Karena itu, penting untuk ngebersihin cache-cache ini secara manual.

Cara Menghapus Cache di Windows

Sekarang, untuk cara membersihkan berbagai kemungkinan file cache yang menumpuk di Windows kamu. Berikut beberapa metode yang bisa kamu lakukan..

1. Menggunakan Fitur Run (%temp% dan Temp)

Metode pertama ini adalah cara paling simpel guna ngehapus cache di Windows tanpa perlu aplikasi tambahan. File yang ada di folder %temp% dan Temp adalah file sementara yang dibuat oleh sistem dan aplikasi, yang sebenarnya udah gak terlalu diperlukan lagi.

Berikut langkah-langkah membersihkannya..

  1. Buka Fitur Run
    • Tekan tombol Windows + R secara bersamaan di keyboard.
    • Setelah itu, akan muncul jendela Run.
  2. Hapus File di Folder %temp%
    • Ketik “%temp%” (tanpa tanda kutip) lalu tekan keyboard enter.
    • Akan terbuka folder yang berisi file-file sementara di Windows.
    • Tekan CTRL + A untuk memilih semua file, lalu tekan Delete.
    • Kalau ada file yang gak bisa dihapus, pilih Skip aja.
  3. Hapus File di Folder Temp
    • Ulangi langkah pertama untuk membuka Run lagi.
    • Kali ini, ketik “temp” (tanpa tanda %) lalu tekan kibod enter.
    • Lakukan langkah yang sama seperti di folder %temp% tadi, pilih semua file lalu hapus.
  4. Bersihkan di Recycle Bin
    • Setelah menghapus file dari kedua folder tadi, buka Recycle Bin.
    • Klik kanan, lalu pilih Empty Recycle Bin agar file benar-benar terhapus dari sistem.

Cara ini adalah cara tercepat guna membersihkan cache sementara di Windows dan bisa dilakukan seminggu sekali biar cachenya gak numpuk terlalu banyak.

2. Menggunakan Windows Disk Cleanup

Selain menggunakan cara diatas untuk membersihkan cache, kamu juga bisa menggunakan fitur Windows Disk Cleanup. Sebuah fitur bawaan Windows yang bisa menghapus file sementara, cache sistem, dan bahkan membersihkan recycle bin dengan satu kali klik.

Berikut cara menggunakannya..

  1. Buka Disk Cleanup
    • Klik tombol start, lalu ketik “Disk Cleanup” di kolom pencarian.
    • Pilih aplikasi Disk Cleanup dari hasil pencarian.
  2. Pilih Drive yang Mau Dibersihkan
    • Biasanya, file sampah banyak menumpuk di drive C: (local disk C:), jadi pilih drive tersebut.
    • Klik OK, dan tunggu beberapa saat sampai Windows menganalisis file yang bisa dihapus.
  3. Centang Semua Opsi yang Tersedia
    • Akan muncul daftar file yang bisa dihapus, seperti Temporary Files, Recycle Bin, Thumbnails, Windows Update Cleanup dsb.
    • Centang semua opsi untuk membersihkan lebih banyak ruang.
  4. Klik OK dan Konfirmasi Penghapusan
    • Setelah semua opsi dicentang, klik OK lalu pilih Delete Files.
    • Tunggu sampai proses pembersihan selesai.

Kamu bisa ngecek dan gunain Disk Cleanup minimal sebulan sekali, apalagi kalau kamu sering nginstall dan nguninstall aplikasi, atau setelah ada update Windows.

3. Membersihkan Cache & History di Google Chrome

Cache di browser juga bisa membuat PC/laptop jadi lemot, terutama kalau kamu sering browsing dalam waktu lama tanpa pernah menghapus cache. Selain loading halaman jadi lambat, cache yang numpuk juga membuat beberapa situs gak tampil dengan benar.

Cara membersihkan cache di Google Chrome (dan browser lainnya seperti Edge atau Firefox) cukup gampang, sebagai contoh, admin pakai Google Chrome..

  1. Buka Google Chrome
    • Klik ikon tiga titik di pojok kanan atas Chrome.
    • Pilih More Tools > Clear Browsing Data.
  2. Gunakan Shortcut untuk Akses Cepat
    • Kalau mau lebih cepat, cukup tekan CTRL + SHIFT + DEL di keyboard.
  3. Pilih Data yang Mau Dihapus
    • Centang Browsing history, Cookies and other site data, Cached images and files.
    • Pada bagian Time Range, pilih All Time biar semuanya benar-benar bersih.
  4. Klik “Clear Data”
    • Tunggu proses penghapusan selesai, kalau udah, cache browser kamu akan bersih.

Metode ini tak hanya berlaku di Chrome, tapi juga di browser lain seperti Mozilla Firefox, Microsoft Edge, Opera, maupun di Brave dengan cara yang hampir sama.

4. Menggunakan Aplikasi CCleaner

Bagi yang pengen cara lebih praktis dan sat-set, kamu bisa make aplikasi CCleaner. Aplikasi ini bisa membersihkan cache, temporary files, history browser, registry yang bermasalah, dan bahkan menghapus file sampah dari aplikasi lain seperti Spotify atau Discord.

Berikut cara penggunaan CCleaner..

  1. Download dan Install CCleaner
    • Kunjungi situs resmi CCleaner di https://www.ccleaner.com, download aja versi gratisnya.
    • Install aplikasi seperti biasa.
  2. Jalankan CCleaner
    • Buka aplikasinya, lalu pilih tab Custom Clean.
    • Di sini, kamu bisa milih jenis file yang mau dibersihkan, seperti cache browser, system cache, temporary files, history, dan lainnya.
  3. Klik “Analyze”
    • CCleaner akan menganalisis file yang bisa dihapus. Tunggu beberapa detik hingga prosesnya selesai.
  4. Klik “Run Cleaner”
    • Setelah analisis selesai, klik Run Cleaner untuk menghapus semua file sampah.
    • Tunggu aja hingga prosesnya selesai.

Kelebihan CCleaner adalah bisa membersihkan lebih dalam dan lebih banyak jenis cache dibanding cara-cara sebelumnya. Tapi, pastikan kamu gak ngehapus file registry sembarangan, kecuali kamu udah bisa milah-milah file mana yang penting dan tidak.

Tips Menghindari Cache agar Tidak Menumpuk

Daripada harus sering-sering ngebersihin cache secara manual, lebih baik kamu ngebiasain untuk menghapus cache sebelum menumpuk. Berikut beberapa tips dari admin yang bisa kamu terapin..

1. Biasakan Menghapus File Tidak Terpakai Secara Berkala

Jangan biarin file sementara, file download-an yang udah gak guna, atau file di Recycle Bin numpuk. Minimal seminggu sekali, luangkan waktu untuk ngebersihin file-file yang udah tak dibutuhkan.

2. Gunakan Mode “Incognito” atau “Private Browsing” di Browser

Mode ini mencegah browser tersimpannya file cache dan cookies setiap kali kamu browsing. Cocok bagi yang sering mengunjungi banyak situs dalam sehari dan ingin mencegah cache browser numpuk.

3. Gunakan Software Pembersih

Aplikasi seperti CCleaner bisa membantu membersihkan cache secara otomatis dengan sekali klik. Kamu juga bisa ngatur jadwal pembersihan agar cache tak terlalu lama menumpuk.

4. Gunakan Fitur Disk Cleanup di Windows

Fitur bawaan Windows ini sangat berguna untuk menghapus cache sistem dan file sementara yang udah gak diperluin. Kamu bisa menjalankannya minimal sebulan sekali untuk menjaga performa PC tetep optimal.

5. Kurangi Instalasi Aplikasi yang Tidak Diperlukan

Semakin banyak aplikasi yang terinstal, makin banyak pula cache yang dihasilkan. Jadi, coba cek aplikasi mana yang jarang digunakan dan hapus aja yang gak perlu agar tak membebani sistem.

Penutup

Cache memang berperan dalam mempercepat kinerja PC/laptop, tapi yang namanya berlebihan pasti gak baik. Makanya, bersihkan cache secara rutin untuk ngejaga performa PC/laptop kamu tetep berjalan dengan lancar.

Dengan menjaga kebersihan cache, kamu tak hanya membuat PC/laptop kamu lebih ringan dan cepat, tapi juga memperpanjang umur hardware seperti SSD atau HDD yang digunakan.