Pernah kepikiran nggak, gimana caranya supaya uang yang kita punya nggak cuma “numpang lewat” aja? Atau mungkin kamu merasa gaji bulanan selalu habis tanpa ada sisa buat masa depan? Nah, kalau kamu punya pemikiran kayak gitu, berarti kamu udah mulai sadar pentingnya investasi.
Investasi itu ibarat menanam pohon. Hari ini kamu tanam benihnya, rawat dengan baik, dan suatu saat nanti, pohon itu bakal tumbuh besar, menghasilkan buah yang bisa kamu nikmati. Tapi tentu aja, nggak semua pohon bisa tumbuh dengan baik tanpa perawatan yang tepat. Sama halnya dengan investasi, kalau kamu nggak paham strategi dan jenis investasi yang sesuai, bisa-bisa malah buntung, bukan untung!
Banyak orang berpikir kalau investasi itu cuma buat orang kaya, ribet, atau butuh modal besar. Padahal, sekarang ini, banyak jenis investasi yang bisa dimulai dengan modal kecil dan tetap memberikan hasil yang menguntungkan. Bahkan, beberapa investasi bisa dilakukan hanya dengan modal puluhan ribu rupiah aja!
Nah, artikel ini dibuat khusus buat kamu yang baru mau mulai berinvestasi. Di sini, kita bakal bahas berbagai jenis investasi yang menguntungkan dan aman untuk pemula, serta beberapa tips penting sebelum kamu mulai berinvestasi. Yuk, kita kupas tuntas satu per satu!
Investasi yang Menguntungkan & Aman untuk Pemula
Investasi adalah salah satu cara terbaik untuk mengembangkan kekayaan dan mencapai kebebasan finansial di masa depan. Tapi bagi yang masih belum paham konsepnya, memulai berinvestasi tentu jadi tantangan tersendiri.
Banyak yang pengen berinvestasi, tapi masih bingung harus mulai dari mana. Pertanyaan seperti “mana yang lebih menguntungkan?”, “dimana yang paling aman?”, atau “berapa modal yang dibutuhkan?” tentu jadi pertanyaan, pun admin pun berpikiran sama.
Pada dasarnya, gak ada investasi yang bener-bener bebas dari risiko, tapi ada beberapa instrumen investasi yang bisa memberikan keuntungan cukup menarik dengan risiko yang lebih terkendali. Pemilihan jenis investasi sangat tergantung pada tujuan finansial, tingkat risiko yang bisa ditoleransi, serta modal yang tersedia.
Berikut adalah beberapa jenis investasi yang bisa menjadi pilihan bagi pemula yang ingin mendapatkan keuntungan secara aman.
1. Investasi Properti
Investasi properti merupakan salah satu pilihan banyak orang karena dianggap sebagai instrumen yang relatif stabil dan memiliki potensi keuntungan jangka panjang. Properti, seperti tanah, rumah, apartemen, atau ruko, cenderung mengalami kenaikan harga seiring waktu, terutama di lokasi strategis dengan permintaan tinggi (kayak tanah di kota).
Keuntungan investasi properti adalah kenaikan nilai aset dan potensi pemasukan pasif dari penyewaan. Misal kamu punya rumah kontrakan atau apartemen yang disewakan bisa memberikan pendapatan rutin setiap bulan.
Selain itu, properti juga bisa digunakan sendiri, jadinya ya bermanfaat ganda sebagai tempat tinggal sekaligus investasi.
Namun, modal awal yang dibutuhkan terbilang besar, belum lagi biaya perawatan, pajak, serta risiko properti gak laku disewakan dalam waktu lama. Selain itu, properti termasuk aset yang kurang likuid, artinya tidak bisa langsung dijual kapan aja jika butuh dana cepat.
2. Investasi Emas
Tentu emas adalah investasi paling aman, terutama di tengah kondisi ekonomi yang tak menentu. Nilai emas cenderung stabil dan sering kali mengalami kenaikan dalam jangka panjang.
Selain itu, emas juga bisa berfungsi sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi.
Keunggulan lain adalah fleksibilitasnya. Bisa dimulai dengan modal kecil, terutama dengan adanya opsi investasi emas digital yang memungkinkan pembelian dalam jumlah kecil.
Selain itu, emas sangat likuid, artinya bisa dijual kapan saja dengan mudah.
Namun, jika memilih emas fisik, ada risiko kehilangan, pencurian, atau biaya penyimpanan tambahan jika ingin menyimpan di tempat yang aman. Selain itu, keuntungan dari investasi emas tak seagresif saham atau properti, sehingga kurang cocok bagi yang pengen dapet profit besar dalam waktu singkat.
3. Investasi Reksa Dana
Bagi yang pengen berinvestasi tapi gak pengen repot ngelola sendiri, reksa dana bisa jadi pilihan. Reksa dana adalah instrumen investasi yang dikelola oleh manajer investasi profesional.
Investor hanya perlu menyetorkan dana, lalu dana tersebut akan dikelola dalam berbagai aset seperti saham, obligasi, atau pasar uang.
Keunggulannya adalah kemudahan dan aksesibilitasnya, modal awal yang dibutuhkan relatif kecil, bahkan bisa dimulai dari Rp10.000 aja. Selain itu, reksa dana juga memungkinkan diversifikasi investasi tanpa harus membeli banyak aset secara langsung.
Namun, seperti investasi lainnya, reksa dana pun juga beresiko, terutama jika nilai aset yang dikelola mengalami penurunan. Selain itu, ada biaya pengelolaan yang harus dibayar kepada manajer investasi, yang bisa mengurangi keuntungan yang diperoleh.
4. Investasi Saham
Investasi saham dianggap sebagai salah satu instrumen dengan potensi keuntungan terbesar. Dengan membeli saham, investor memiliki kepemilikan dalam suatu perusahaan dan berhak atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan tersebut.
Saham bisa memberikan keuntungan dalam dua cara: capital gain (keuntungan dari kenaikan harga saham) dan dividen (pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham). Beberapa saham dari perusahaan besar telah terbukti memberikan keuntungan besar dalam jangka panjang.
Namun saham juga beresiko, harga saham bisa sangat fluktuatif dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, atau bahkan sentimen pasar. Jadi, investasi saham perlu pemahaman dan strategi yang matang biar gak merugi.
5. Investasi Surat Berharga Negara (SBN)
SBN adalah instrumen investasi yang diterbitkan oleh pemerintah dan dijamin keamanannya. Keuntungan dari SBN berasal dari bunga atau kupon yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito, serta kepastian pengembalian modal pada saat jatuh tempo.
SBN cocok bagi yang nyari investasi dengan risiko rendah tapi pengen dapet imbal hasil lebih baik dibandingkan tabungan biasa. Kekurangan SBN adalah jangka waktu investasi-nya yang udah ditentukan dan gak bisa dicairkan kapan aja kayak saham atau emas.
6. Investasi Crypto (Mata Uang Digital)
Di era serba digital kek sekarang, investasi mata uang kripto atau crypto makin populer, terutama di kalangan anak muda. Crypto menawarkan potensi keuntungan yang sangat besar dalam waktu singkat, pun beresiko yang tak kalah tinggi.
Harga aset crypto bisa naik turun secara drastis hanya dalam hitungan jam, cocok bagi yang memiliki toleransi risiko tinggi. Selain itu, crypto masih belum memiliki regulasi yang jelas di banyak negara, yang membuatnya makin berisiko.
Namun, bagi yang memahami pasar dan memiliki strategi yang matang, crypto bisa jadi pilihan investasi yang menarik.
Keuntungan dan Kerugian Investasi yang Harus Siap Dihadapi
Jika udah bener-bener kepengen berinvestasi, tentu kamu perlu tau keuntungan dan resiko yang kamu hadapi. Setidaknya, dengan tau kamu bisa menganalisa sendiri dan menolerir kerugian pas berinvestasi.
Keuntungan Berinvestasi
Berikut beberapa keuntungan yang bisa kamu dapat dari berinvestasi..
1. Dividen
Jika kamu berinvestasi di saham, salah satu keuntungan yang bisa kamu dapat adalah dividen. Dividen merupakan pembagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham dalam periode tertentu, biasanya setiap kuartal atau setahun sekali.
Besarnya dividen yang diterima tergantung pada jumlah saham yang kamu miliki serta kebijakan perusahaan. Makin besar jumlah saham yang kamu pegang, makin besar pula keuntungan yang bisa kamu peroleh.
Oleh karena itu, banyak investor yang milih saham perusahaan yang rajin bagi-bagi dividen agar bisa dapat pemasukan pasif secara rutin.
Namun, perlu diingat bahwa gak semua perusahaan membagikan dividen. Beberapa perusahaan lebih memilih untuk menahan keuntungannya agar bisa digunakan untuk ekspansi bisnis.
Jadi, jika tujuan investasimu adalah mendapat dividen, pilihlah perusahaan yang memiliki riwayat pembagian dividen yang konsisten.
2. Capital Gain
Capital gain adalah keuntungan yang didapat dari selisih harga beli dan harga jual suatu aset investasi. Misal jika kamu ngebeli saham seharga Rp1.000 per lembar kemudian menjualnya dengan harga Rp1.500 per lembar, maka kamu dapat keuntungan sebesar Rp500 per lembar saham.
Keuntungan dari capital gain bisa sangat besar jika kamu mampu membaca tren pasar dan membeli aset pada harga rendah lalu menjualnya di harga yang lebih tinggi. Banyak investor mengandalkan strategi trading jangka pendek untuk mencari keuntungan dari fluktuasi harga saham atau aset lainnya.
Namun, untuk dapat capital gain yang optimal, kamu perlu visioner untuk menganalisis pasar. Kesalahan umum yang dilakukan investor biasanya terburu-buru menjual aset saat harga naik sedikit, padahal jika ditahan lebih lama, keuntungan yang didapatkan bisa jauh lebih besar.
3. Meningkatkan Kemampuan Analisis dan Pengambilan Keputusan
Investasi bukan hanya soal nanam modal dan nunggu keuntungan. Selama proses investasi, kamu juga akan belajar banyak hal, terutama dalam membaca tren pasar, menganalisis laporan keuangan perusahaan, hingga memahami faktor ekonomi yang dapat mempengaruhi investasi kamu.
Kemampuan analisis ini bisa jadi aset berharga dalam jangka panjang, karena tak hanya berguna dalam dunia investasi, pun juga dalam berbagai aspek kehidupan lainnya, termasuk dalam pengambilan keputusan finansial sehari-hari.
Dengan kata lain, semakin sering kamu berinvestasi dan mengikuti perkembangan pasar, insting serta pemahamanmu terhadap ekonomi dan keuangan juga akan makin terasah.
Risiko dan Kerugian dalam Berinvestasi
Berikut beberapa potensi kerugian dalam berinvestasi yang bisa aja terjadi..
1. Kerugian Emiten
Salah satu risiko terbesar dalam berinvestasi saham adalah ketika perusahaan yang kamu investasikan mengalami kerugian atau tak mampu menghasilkan laba. Jika perusahaan tak dapat keuntungan, maka mereka tidak akan membagikan dividen kepada pemegang saham.
Parahnya lagi, jika kondisi perusahaan terus memburuk, harga sahamnya bisa turun drastis, yang tentu aja berdampak negatif pada nilai investasimu. Oleh karena itu, sebelum ngebeli saham atau berinvestasi di perusahaan tertentu, riset dulu kondisi finansial dan prospek bisnisnya.
2. Capital Loss
Kebalikannya capital gain, jika kamu ngebeli saham dengan harga tinggi tapi kemudian harga saham tersebut turun, dan kamu terpaksa menjualnya di harga yang lebih rendah, tentu kamu merugi.
Capital loss bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari kondisi ekonomi yang memburuk, perubahan regulasi, kinerja buruk perusahaan, hingga sentimen pasar yang negatif. Inilah mengapa dalam berinvestasi, ada istilah “cut loss”, strategi untuk membatasi kerugian dengan menjual aset sebelum harganya turun lebih jauh.
Sebagai investor, penting untuk punya strategi exit yang jelas. Jangan sampai kamu terus menahan aset yang mengalami penurunan harga dengan harapan akan kembali naik, padahal kondisi fundamentalnya sudah tak mendukung.
3. Delisting
Risiko yang paling dihindari oleh investor saham adalah delisting, yaitu ketika perusahaan dikeluarkan dari bursa saham. Delisting bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti kebangkrutan, pelanggaran regulasi, atau keputusan perusahaan untuk menjadi perusahaan tertutup (private).
Jika perusahaan yang kamu investasikan mengalami delisting, maka saham yang kamu miliki tak bisa lagi diperdagangkan di bursa saham. Dalam banyak kasus, investor kehilangan seluruh dana yang telah mereka tanamkan karena saham tersebut menjadi gak bernilai.
Untuk menghindari risiko delisting, pilihlah perusahaan dengan rekam jejak yang baik serta memiliki kinerja keuangan yang stabil. Jangan tergoda membeli saham murah tanpa memperhatikan kondisi fundamentalnya, karena sering kali saham murah berasal dari perusahaan yang sedang bermasalah.
Strategi untuk Meminimalkan Risiko Investasi
Meskipun investasi berisiko, ada beberapa strategi yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi kemungkinan kerugian..
- Diversifikasi Portofolio – Jangan menaruh semua dana investasi pada satu instrumen saja. Sebarkan investasi ke berbagai aset, seperti saham, reksa dana, emas, dan obligasi, agar jika salah satu mengalami kerugian, aset lainnya masih bisa memberikan keuntungan.
- Gunakan Dana yang Siap Hilang – Jangan pernah menggunakan dana darurat atau dana kebutuhan sehari-hari untuk berinvestasi. Investasikan uang yang memang tak akan digunakan dalam waktu dekat. Jika terjadi kerugian, kondisi keuanganmu tidak terganggu.
- Pelajari dan Pahami Instrumen Investasi – Jangan asal ngikut tren atau rekomendasi orang lain tanpa memahami investasi yang kamu pilih. Lakukan riset sendiri dan pastikan kamu tahu risiko serta potensi keuntungannya.
- Tetapkan Target dan Batasan Risiko – Tentukan target keuntungan serta batasan kerugian sebelum melakukan investasi. Misal jika harga saham turun 10%, kamu bisa menetapkan batas cut loss agar tidak mengalami kerugian lebih besar.
Penutup
Investasi adalah langkah penting dalam perencanaan keuangan masa depan. Memilih investasi yang tepat tak hanya bergantung pada potensi keuntungan, tapi juga tingkat risiko dan kesesuaian dengan tujuan finansial.
Bagi pemula, disarankan untuk memulai dengan investasi yang lebih aman seperti reksa dana, emas, atau SBN sebelum nyoba berinvestasi dengan risiko lebih tinggi seperti saham dan crypto. Yang penting, terus riset dan jangan terburu-buru, selalu sesuaikan dengan kemampuan finansial yang kamu miliki.