Apakah kamu lagi ngalamin Windows error dengan notif “Windows Failed to Start”? Jika iya, jangan panik dulu, karena sebenarnya ada beberapa penyebab dan cara yang bisa kamu coba untuk mengatasinya.
Masalah Windows Failed to Start bisa muncul di berbagai versi Windows, mulai dari Windows 7, 8, 10, hingga Windows 11. Biasanya, masalah ini muncul saat perangkatmu gak bisa menyelesaikan proses booting, alias sistem gak bisa jalan seperti biasa.
Ada beberapa hal yang bisa jadi penyebab masalah ini, mulai dari file sistem yang rusak, hard disk yang udah tua, sampai aplikasi pihak ketiga yang gak cocok sama sistem. Nah, untuk mengatasinya, ada beberapa langkah yang bisa kamu coba, mulai dari yang paling sederhana sampai yang lebih teknis.
Dan admin akan memberikan berbagai cara yang bisa kamu tempuh guna mengatasinya, simak baik-baik penjelasannya dibawah ya..
Penyebab Windows Failed to Start
Sebelum ke cara mengatasi permasalahan kamu, ada baiknya kamu tau yang jadi penyebab munculnya Windows Failed to Start. Dengan mengetahui penyebabnya, kamu bisa lebih tepat dalam memilih solusi yang mau kamu coba.
1. File BCD Hilang atau Rusak
Salah satu penyebab utama kenapa Windows gagal untuk memulai adalah karena file BCD (Boot Configuration Data) yang hilang atau rusak. File ini berperan dalam proses booting, dengan menyimpan pengaturan-pengaturan yang diperlukan oleh sistem saat komputer dihidupkan.
Kalau file BCD ini hilang atau rusak, sistem akan kesulitan untuk memulai dan akhirnya muncul deh pesan Windows Failed to Start.
2. File Sistem Windows Bermasalah
File sistem Windows yang korup atau rusak juga bisa jadi penyebab utama kegagalan booting. Bisa terjadi karena beberapa hal, seperti kesalahan dalam konfigurasi sistem atau bahkan virus yang menginfeksi PC kamu.
Begitu file sistem rusak, Windows nggak akan bisa menjalankan tugasnya dengan benar, dan hasilnya adalah masalah Windows Failed to Start.
3. Kegagalan Saat Update Windows
Kadang-kadang, setelah kamu melakukan update Windows, muncul masalah Windows Failed to Start. Kegagalan dalam proses update bisa terjadi karena beberapa alasan, seperti laptop atau komputer mati mendadak saat update, atau koneksi internet yang bermasalah selama proses update.
Jadi, pastikan saat melakukan update Windows, perangkatmu dalam keadaan stabil dan tidak ada gangguan listrik.
4. Hard Disk Usang atau Rusak
Hard disk yang sudah tua atau mengalami kerusakan fisik juga sering jadi penyebab masalah. Kalau hard disk nggak terbaca dengan benar, maka Windows juga akan kesulitan untuk melakukan booting.
Terutama terjadi pada hdd yang sudah digunakan dalam waktu yang lama, atau mungkin hdd bekas.
5. Aplikasi Pihak Ketiga
Aplikasi yang kamu install juga bisa jadi sumber masalah. Terutama aplikasi yang mengubah konfigurasi sistem atau aplikasi yang tidak kompatibel.
Misal, aplikasi antivirus atau software tweak yang bisa merusak file sistem atau mencegah Windows untuk melakukan booting dengan benar. Jadi, penting untuk selalu memilih aplikasi dari sumber yang terpercaya dan memeriksa apakah aplikasi tersebut kompatibel dengan versi Windows yang kamu pakai.
Cara Mengatasi Windows Failed to Start
Sekarang untuk cara mengatasi Windows Failed to Start, ada beberapa cara dan step-by-step yang bisa kamu coba. Berikut diantaranya..
1. Restart PC/Laptop
Ngrestart doang? Tapi kadang restart ulang perangkat bisa menyelesaikan masalah lho. Coba aja dulu, siapa tahu perangkatmu kembali normal.
Ada dua cara yang bisa kamu coba untuk restart PC atau laptopmu..
- Cara pertama:
Kalau kamu masih bisa melihat layar hitam dengan pesan error, coba tekan CTRL + ALT + DEL bersamaan pada keyboard, lalu pilih opsi Restart. - Cara kedua:
Kalau cara pertama nggak berhasil, coba tekan dan tahan tombol power selama beberapa detik sampai perangkat mati. Setelah itu, nyalakan lagi dan lihat apakah masalahnya bisa teratasi.
Kadang-kadang, masalahnya memang sesimpel itu. Jika komputer atau laptopmu mengalami masalah sementara, ngerestart bisa jadi solusi.
2. Jalankan Startup Repair
Jika restart nggak berhasil, langkah selanjutnya yang bisa kamu coba adalah menggunakan fitur Startup Repair. Fitur ini ada di Windows dan dirancang untuk memperbaiki masalah booting secara otomatis.
Caranya mudah kok, simak dibawah ini..
- Nyalakan perangkatmu, lalu masuk ke Advanced Options melalui menu recovery.
- Pilih Startup Repair dan biarkan Windows memindai dan memperbaiki file-file yang rusak atau hilang secara otomatis.
- Setelah proses perbaikan selesai, restart perangkatmu dan lihat apakah sudah bisa booting dengan normal.
Fitur Startup Repair ini sangat membantu, terutama kalau kamu nggak terlalu paham dengan perintah-perintah teknis.
3. Cek RAM dan Hard Disk
Jika masalahnya nggak selesai dengan cara di atas, kemungkinan besar ada masalah pada hardware, khususnya pada RAM atau hard disk. Ada baiknya untuk ngecek dulu kondisi kedua komponen ini.
Kerusakan pada RAM atau hdd bisa menyebabkan data tak terbaca dengan benar, jadi perangkatmu gagal untuk melakukan booting.
a. Cara Mengecek RAM
Matikan perangkat dan lepas RAM dari slotnya. Bersihkan dengan hati-hati menggunakan tisu atau kapas halus, lalu pasang kembali dan tes dengan menyalakan perangkatmu.
RAM yang kotor atau kurang terpasang dengan benar bisa menyebabkan masalah booting.
b. Cara Cek Hard Disk
Untuk mengecek apakah hdd dalam kondisi baik, kamu bisa menggunakan Command Prompt. Siapkan flashdisk bootable atau CD instalasi Windows, lalu pilih opsi Repair your computer.
Setelah itu, pilih Command Prompt, ketik perintah..
CHKDSK d: /r /f
Tekan keyboard Enter, tunggu prosesnya selesai dan restart perangkat. Melakukan pengecekan pada kedua komponen ini bisa membantu memastikan apakah masalahnya berasal dari hardware apa bukan.
Catatan: kata d: pada perintah yang admin tulis merupakan penamaan partisi local disk perangkat, kamu bisa mengganti dengan disk yang ingin dicek.
4. Perbaiki dengan Perintah SFC dan DISM Tool
Ketika file sistem di dalam Windows gak berfungsi dengan baik, otomatis sistem pun jadi kesulitan buat melakukan proses booting dengan normal. Untuk memperbaikinya, kamu bisa coba menggunakan perintah CMD yaitu System File Checker (SFC) dan DISM Tool.
Langkah pertama yang disarankan adalah menggunakan DISM Tool, terutama buat kamu pengguna Windows 10, 8.1, atau 8. Karena DISM akan memeriksa dan mengunduh berkas-berkas yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan pada file sistem.
Tapi, kalau kamu pengguna Windows 7 atau Vista, disarankan untuk langsung menggunakan SFC.
a. Cara Menjalankan Perintah DISM Tool
- Pertama-tama, buka Command Prompt (CMD), tinggal buka Advanced Boot Options, lalu pilih Command Prompt.
- Setelah Command Prompt terbuka, ketik perintah dibawah:
DISM /Online /Cleanup-image /Restorehealth
- Tekan keybobard enter, biarkan prosesnya berjalan. Proses ini akan memakan waktu beberapa menit, tergantung kondisi dan kecepatan perangkatmu.
DISM Tool bakal mencoba memperbaiki masalah file sistem yang terjadi dengan mendownload dan mengganti file yang hilang atau korup. Prosesnya mungkin agak lama, jadi sabar aja dulu.
b. Cara Menjalankan Perintah SFC (System File Checker)
Setelah DISM Tool selesai, langkah berikutnya adalah menjalankan perintah SFC. Fungsinya adalah untuk memeriksa file sistem di Windows dan memperbaiki file yang rusak atau hilang secara otomatis.
Berikut caranya..
- Masih di dalam Command Prompt, ketik perintah berikut:
sfc /scannow
- Tekan enter, biarkan perintah ini memindai seluruh file sistem yang ada. Proses pemindaian mungkin bisa memakan waktu hingga beberapa puluh menit.
- Tunggu sampai proses ini selesai hingga mencapai 100%. Kalau ada file yang rusak atau hilang, SFC akan mencoba memperbaikinya agar Windows bisa berjalan dengan normal lagi.
Kalau tetap nggak berhasil, kamu bisa coba langkah-langkah berikutnya.
5. Jalankan System Restore
System Restore adalah fitur Windows yang dipake buat mengembalikan kondisi perangkat ke titik waktu tertentu. Misalnya, saat perangkat kamu masih berjalan normal sebelum masalah muncul.
Fitur ini berguna banget kalau tiba-tiba ada masalah dan kamu butuh cara cepat untuk memulihkan sistem.
Tapi, ada hal yang harus kamu pastikan sebelum menggunakan metode ini. Kamu perlu restore point atau melakukan backup sebelumnya.
Karena System Restore bakal mengembalikan sistem ke keadaan saat restore point dibuat, jadi data atau program yang sudah terinstall setelah itu bisa hilang. Kalau kamu belum pernah bikin restore point sebelumnya, ya fitur ini nggak bisa dipakai.
Tapi, kalau sebelumnya kamu udah nge-backup atau buat restore point, kamu bisa mengembalikannya dengan cara berikut..
- Pertama, buka Advanced options dengan masuk ke menu pemulihan yang sama seperti langkah-langkah sebelumnya.
- Di situ, pilih opsi System Restore. Tunggu beberapa saat sampai sistem memuat semua restore point yang tersedia.
- Setelah itu, pilih restore point yang kamu mau, yang biasanya adalah tanggal sebelum masalah itu terjadi.
- Klik Next, lalu ikuti instruksi yang muncul di layar. Setelah itu, komputer akan otomatis restart dan mulai proses pemulihan.
Kalau proses ini berjalan lancar, sistem kamu akan kembali ke kondisi saat restore point yang kamu pilih dibuat.
6. Membangun Ulang File BCD
Kalau masalahnya gak selesai dengan System Restore, ada kemungkinan besar masalahnya ada pada file BCD (Boot Configuration Data). File penting yang menyimpan pengaturan yang diperlukan untuk proses booting komputer.
Kalau file ini rusak, hilang, atau tak terbaca dengan benar, sistem Windows pasti bakal kesulitan untuk melakukan booting dan akhirnya muncul error, kayak keterangan “The Boot Configuration Data for your PC is missing” atau kode error 0xc000000f.
Kalau kamu mengalami hal ini, jangan panik. Kamu bisa memperbaikinya dengan menggunakan Command Prompt dengan cara sebagai berikut..
- Di halaman Advanced Options, pilih Command Prompt.
- Setelah Command Prompt terbuka, kamu tinggal mengetikkan perintah berikut satu per satu, tekan enter setelah setiap perintah:
bootrec /fixboot
→ tekan enter, untuk memperbaiki masalah boot sektor.bootrec /fixmbr
→ tekan enter, untuk memperbaiki Master Boot Record (MBR).bootrec /scanos
→ tekan enter, untuk memindai semua disk buat mencari instalasi Windows yang kompatibel.bootrec /rebuildbcd
→ tekan enter, untuk membangun ulang file BCD yang rusak.
- Setelah menjalankan semua perintah di atas, ketikkan exit untuk keluar dari Command Prompt dan restart perangkat kamu.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan file BCD kamu bisa diperbaiki, dan Windows akan kembali bisa melakukan booting dengan normal.
Catatan:
/fixmbr
: Memperbaiki kerusakan di Master Boot Record./fixboot
: Memperbaiki masalah pada boot sektor./scanos
: Mencari instalasi Windows yang valid di disk./rebuildbcd
: Membangun ulang file Boot Configuration Data.
7. Jalankan Opsi Last Known Good Configuration
Terakhir, kalau masih belum bisa juga, coba deh gunakan opsi Last Known Good Configuration. Ini adalah opsi terakhir jika Windows gagal booting karena driver atau aplikasi yang baru diinstal.
Fitur ini bakal mengembalikan konfigurasi sistem ke keadaan terakhir sebelum ada masalah. Jadi, kalau masalahnya ada di driver atau konfigurasi yang baru berubah, opsi ini bisa jadi solusi terbaik.
Berikut langkah-langkah untuk menggunakan Last Known Good Configuration..
- Nyalakan PC atau laptop kamu, tunggu sampai logo brand atau logo Windows muncul.
- Setelah itu, tekan tombol F8 berulang kali sampai layar Advanced Boot Options muncul. Beberapa laptop mungkin perlu menekan kombinasi tombol Fn + F8.
- Di layar Advanced Boot Options, pilih opsi Last Known Good Configuration (advanced), lalu tekan enter.
- Ikuti instruksi yang muncul di layar, dan setelah itu komputer akan mencoba untuk boot dengan konfigurasi sistem yang terakhir berhasil.
Dengan opsi ini, Windows akan mengembalikan registry dan konfigurasi sistem yang berlaku terakhir kali saat komputer bisa booting dengan normal. Dan jika kemungknan terburuk cara ini pun gak berhasil, terpaksa kamu harus inul Windows.
Penutup
Sekarang kamu udah tahu beberapa cara yang bisa dicoba guna mengatasi masalah Windows Failed to Start. Masing-masing cara memiliki kelebihan dan solusi untuk masalah yang berbeda-beda.
Jadi, gak perlu panik kalau kamu menghadapi masalah ini. Ikuti aja langkah-langkah yang udah dijelaskan, dan semoga perangkat kamu bisa kembali berjalan dengan lancar tanpa masalah.
Jangan lupa buat selalu backup data penting dan buat restore point di waktu mendatang, supaya bisa lebih aman kalau terjadi masalah lagi