7 Buku Novel Sastra Indonesia Terbaik, Best Seller!

Novel sastra Indonesia merupakan salah satu bentuk karya sastra yang memiliki daya tarik tersendiri bagi para pembaca. Dalam dunia sastra, novel sering kali menjadi medium untuk mengungkapkan berbagai aspek kehidupan, budaya, dan permasalahan sosial.

Novel-novel ini tidak hanya menyajikan cerita yang menarik, tetapi juga mengandung pesan-pesan moral, kritik sosial, serta refleksi kehidupan yang mendalam. Nah jika kamu sedang mencari bacaan novel, berikut admin akan memberikan rekomendasi tujuh novel sastra Indonesia terbaik yang patut kamu baca..

Apa itu Novel Sastra?

Novel sastra adalah karya fiksi yang ditulis dengan tujuan untuk mengekspresikan gagasan, perasaan, dan pengalaman penulis secara mendalam. Novel sastra sering kali memanfaatkan bahasa yang indah, gaya penulisan yang khas, dan narasi yang kompleks untuk menyampaikan cerita.

Di dalamnya, terdapat unsur-unsur seperti karakter yang kuat, plot yang terstruktur dengan baik, dan tema yang beragam, mulai dari cinta, politik, hingga sosial budaya. Novel sastra tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi medium untuk refleksi diri, menggali makna kehidupan, serta memahami kondisi sosial dan budaya yang ada.

7 Rekomendasi Novel Sastra Indonesia Terbaik

1. Laskar Pelangi – Andrea Hirata

Laskar Pelangi merupakan debut dari Andrea Hirata yang berhasil mencuri perhatian dunia dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Novel ini menggambarkan kondisi pendidikan di Indonesia, khususnya di daerah pedalaman yang tertinggal, yaitu Belitung.

Pulau yang berada di ujung Sumatera ini dikenal dengan kehidupan masyarakatnya yang sederhana, di mana pendidikan belum menjadi prioritas utama.

Dalam novel ini, anak-anak yang dijuluki sebagai “Laskar Pelangi” digambarkan sebagai sosok yang cerdas dan penuh impian, meski berasal dari latar belakang yang kurang menguntungkan.

Sekolah tempat mereka belajar adalah sekolah sederhana yang terkena dampak dari aktivitas tambang di Belitung, yang menyebabkan masyarakat setempat hidup dalam kemiskinan. Mayoritas orang tua di sana bekerja sebagai penambang timah, yang hanya menghasilkan pendapatan seadanya.

Tokoh yang menarik dalam novel ini adalah Lintang, seorang anak lelaki yang tinggal di pesisir pantai. Meskipun hidupnya sederhana dan dia adalah anak sulung yang seharusnya membantu orang tuanya, kecerdasannya luar biasa.

Awalnya, Lintang berniat membantu ayahnya sebagai nelayan, namun keinginan sang ayah agar Lintang mendapatkan pendidikan yang lebih baik membuatnya menempuh perjalanan jauh setiap hari, melintasi hutan untuk sampai ke sekolah.

2. Orang-Orang Bloomington – Budi Darma

Diterbitkan pada tahun 2016, Orang-Orang Bloomington adalah kumpulan cerita pendek karya Budi Darma yang terdiri dari tujuh kisah tentang kehidupan di kota Bloomington, Amerika Serikat. Buku ini mengajak pembaca untuk menyelami berbagai kehidupan manusia dengan segala kompleksitasnya, mulai dari kebahagiaan hingga kesedihan, dari harapan hingga keputusasaan.

Setiap cerita dalam buku ini diceritakan dari sudut pandang orang pertama, yang memberikan kesan mendalam dan membuat pembaca merasa lebih dekat dengan karakter-karakternya. Salah satu cerita yang menarik adalah tentang seorang pria tua tanpa nama yang tinggal di loteng milik Ny. Casper.

Pria tua ini mengklaim bahwa dirinya adalah seorang veteran perang dunia kedua yang selamat. Dia sering menghabiskan waktu di loteng, bermain dengan pistolnya, menembak ke arah tanah.

Pria tua ini digambarkan sebagai sosok yang kesepian, yang tidak memiliki teman atau keluarga, membuatnya tampak terasing dari dunia luar.

3. Pulang – Leila S. Chudori

Pulang adalah novel yang diterbitkan ulang pada tahun 2013 dengan tebal 461 halaman. Novel ini menceritakan kisah para eksil politik Indonesia yang harus berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain setelah peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965.

Tokoh utama, Dimas, adalah seorang wartawan di kantor Berita Nusantara yang terjebak dalam situasi politik yang kacau.

Dalam novel ini, Dimas digambarkan sebagai seseorang yang terombang-ambing dalam ideologi politik, namun pada akhirnya memilih bersikap akomodatif demi keselamatan dirinya. Perjalanan Dimas dan kawan-kawannya ke Prancis menggambarkan kesulitan hidup di pengasingan, jauh dari tanah air dan keluarga.

4. Aroma Karsa – Dee Lestari

Aroma Karsa adalah novel yang diterbitkan pada tahun 2018 dan memiliki 724 halaman. Novel ini bercerita tentang Jati Wesi, seorang anak yatim piatu yang tumbuh besar di kawasan Bantar Gebang, sebuah tempat pembuangan sampah terbesar di Jakarta.

Jati tinggal bersama ayah angkatnya, Nurdin, yang hanya memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi.

Jati dikenal dengan julukan “Si Hidung Tikus” karena kemampuan penciumannya yang luar biasa, melebihi manusia pada umumnya. Ia mampu mencium aroma yang tidak terdeteksi oleh orang lain.

Kemampuan ini kemudian membawanya bertemu dengan Raras Prayagung, seorang wanita yang juga memiliki kemampuan penciuman serupa. Mereka berdua kemudian terlibat dalam pencarian sebuah aroma legendaris yang dipercaya memiliki kekuatan magis.

5. Sunyi adalah Minuman Keras – Sapardi Djoko Damono

Sunyi adalah Minuman Keras adalah karya Sapardi Djoko Damono yang menggambarkan kehidupan seorang perempuan bernama Rara, yang lebih banyak hidup di dunia maya daripada di dunia nyata. Di antara para pengikut setianya yang selalu memberi komentar dan emoji di media sosial, Rara merasa kesepian dan hanya ditemani oleh isi kamarnya.

Suatu hari, Rara bertemu dengan seseorang dari dunia maya yang mampu mengisi kekosongan hatinya. Mereka sering bertukar cerita dan Rara mulai merasa nyaman hingga ingin bertemu langsung.

Novel ini meskipun tipis, penuh dengan kalimat-kalimat puitis khas Sapardi yang membuat pembaca perlu merenung untuk memahami maknanya.

6. Ayat-Ayat Cinta – Habiburrahman El Shirazy

Ayat-Ayat Cinta adalah novel yang berkisah tentang cinta dalam bingkai Islam, dengan tokoh utama Fahri, seorang mahasiswa Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir. Fahri tinggal di sebuah flat sederhana bersama empat temannya.

Kehidupan Fahri berubah ketika ia bertemu dengan Aisha, seorang gadis Jerman bercadar yang sedang menempuh pendidikan di Mesir.

Kisah cinta antara Fahri dan Aisha menggambarkan dilema dan tantangan dalam hubungan yang didasari oleh nilai-nilai Islam. Novel ini juga mengangkat tema tentang toleransi, perbedaan budaya, dan bagaimana cinta dapat tumbuh di tengah-tengah berbagai rintangan.

7. Cantik Itu Luka – Eka Kurniawan

Cantik Itu Luka adalah novel yang mengisahkan tentang Dewi Ayu, seorang wanita keturunan Belanda-Jawa yang memiliki kecantikan luar biasa, namun kecantikannya justru menjadi sumber dari banyak penderitaan. Dewi Ayu melahirkan empat putri, dan ketiga putrinya yang pertama mewarisi kecantikan yang sama, namun nasib mereka tidak seindah wajah mereka.

Novel ini mengupas tentang bagaimana kecantikan yang dianggap sebagai berkah ternyata bisa menjadi kutukan. Pada putri bungsunya, Dewi Ayu berharap ia memiliki wajah buruk rupa agar tidak mengalami nasib buruk seperti saudara-saudaranya.

Cerita ini menggambarkan keganasan dunia yang penuh dengan hasrat dan ambisi, terutama terhadap wanita cantik.

Penutup

Demikianlah tujuh rekomendasi novel sastra Indonesia terbaik yang wajib kamu baca. Setiap novel yang kami pilih memiliki kekuatan dan daya tarik tersendiri, serta mampu memberikan pengalaman membaca yang kaya dan mendalam.

Melalui karya-karya sastra ini, kita dapat lebih memahami kompleksitas kehidupan, sejarah, dan budaya Indonesia. Semoga rekomendasi ini dapat menjadi panduan bagi kamu dalam menemukan novel sastra yang sesuai dengan selera dan minat kamu.