Pengertian Ikhtisar: Ciri-Ciri, Tujuan dan Tata Kebahasaannya

Kita semua pasti pernah menghadapi teks yang panjang dan berbelit-belit kan? Terkadang, setelah membaca berlembar-lembar, kita merasa masih bingung dengan inti dari apa yang kita baca.

Nah, di sinilah pentingnya sebuah ikhtisar, Ikhtisar ini ibarat jembatan yang menghubungkan kita dengan pemahaman yang lebih cepat dan jelas. Kebetulan sekali kali ini admin akan membahas tentang ikhtisiar, siapa tahu diantara teman-teman masih ada yang belum jelas.

Semoga apa yang admin jelaskan ini bisa membantu teman-teman ya.

Pengertian Ikhtisar

Jadi, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan ikhtisar? Ikhtisar adalah sebuah teks yang disusun secara ringkas berdasarkan teks aslinya. Bayangkan kamu sedang membaca sebuah buku atau artikel yang panjangnya bisa bikin pusing.

Nah, ikhtisar akan mengambil bagian-bagian penting dari teks tersebut dan menyajikannya dalam format yang lebih singkat. Intinya, ikhtisar berfungsi untuk memberikan gambaran umum tentang isi teks, sehingga kita bisa cepat memahami poin-poin utama tanpa harus membaca semuanya.

Ikhtisar ini juga tidak sembarangan disusun, kita perlu mencantumkan bagian-bagian penting yang menjadi inti dari topik yang dibahas. Misalnya, jika kita sedang membaca tentang pentingnya menjaga lingkungan, ikhtisar kita harus mencakup alasan, dampak, dan cara yang bisa dilakukan untuk menjaga lingkungan, tanpa mengikutsertakan semua detail yang ada di teks asli.

Jadi, dengan ikhtisar, kita bisa lebih fokus dan tidak terjebak dalam informasi yang terlalu banyak.

Perbedaan antara Ikhtisar, Rangkuman, dan Simpulan

Nah, sering kali orang mengira bahwa ikhtisar itu sama dengan rangkuman atau simpulan. Padahal ketiganya itu berbeda lho, berikut beberapa perbedaannya yang jelas..

  • Ikhtisar:
    Seperti yang sudah kita bahas, ikhtisar itu mengambil poin-poin penting dari teks tanpa harus mengikuti urutan yang ada. Fokusnya adalah pada inti informasi yang ingin disampaikan.
    Jadi, kita bebas mengolah kata-katanya asalkan tetap menjaga esensi dari teks.
  • Rangkuman:
    Rangkuman itu lebih terstruktur dan sistematis. Dalam menyusun rangkuman, kita mengikuti alur dari teks asli, mulai dari pendahuluan, isi, hingga penutup.
    Rangkuman mencakup hampir seluruh informasi dari teks dan mengaturnya secara berurutan. Jadi, jika ikhtisar lebih fleksibel, rangkuman ini lebih ketat dalam hal struktur.
  • Simpulan:
    Nah, simpulan itu ibarat cherry on top, inti dari apa yang telah dibahas. Simpulan merangkum semua informasi yang diperlukan dan memberikan hasil akhir dari analisis.
    Biasanya, simpulan sangat singkat dan jelas, jadi pembaca langsung paham apa yang ingin disampaikan.

Jadi, bisa dibilang ikhtisar, rangkuman, dan simpulan memiliki fungsi masing-masing. Ikhtisar lebih ringkas, rangkuman lebih terstruktur, dan simpulan adalah inti dari bahasan.

Semua punya perannya sendiri dalam mempermudah pemahaman kita terhadap sebuah teks.

Tujuan Ikhtisar

Terus, apa sih tujuan dari pembuatan ikhtisar ini? Ada beberapa alasan mengapa kita perlu menyusun ikhtisar, diantaranya..

  1. Mempermudah Pemahaman:
    Tujuan utama dari ikhtisar adalah memberikan gambaran yang jelas dan ringkas tentang isi teks. Dengan adanya ikhtisar, kita bisa dengan cepat memahami poin-poin penting tanpa harus membaca seluruh teks yang panjang.
  2. Menghemat Waktu:
    Siapa sih yang nggak mau menghemat waktu? Dengan ikhtisar, kita bisa mengurangi waktu membaca. Kita hanya perlu fokus pada inti yang disajikan, sehingga lebih efisien dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
  3. Menyoroti Poin-Poin Penting:
    Dalam sebuah teks panjang, terkadang ada informasi yang tersembunyi di antara banyaknya kata. Ikhtisar membantu kita untuk menemukan dan menyoroti poin-poin penting yang mungkin terlewat jika kita membaca teks secara keseluruhan.
  4. Membantu Pengambilan Keputusan:
    Di dunia yang serba cepat ini, seringkali kita perlu membuat keputusan berdasarkan informasi yang ada. Ikhtisar bisa jadi alat bantu yang sangat berguna untuk mendapatkan gambaran singkat dan jelas, sehingga keputusan yang diambil bisa lebih tepat.

Ciri-Ciri Ikhtisar

Mengenali ciri-ciri ikhtisar penting untuk kamu ketahui. Dengan mengetahui ciri-cirinya, kamu bisa lebih mudah menyusun ikhtisar yang tepat dan sesuai.

Berikut beberapa ciri-ciri ikhtisar yang umum..

1. Menggunakan Kata-Kata Sendiri

Di dalam ikhtisar, kamu bebas menggunakan kata-kata yang kamu pilih sendiri. Namun, harus diingat, jangan sampai menyimpang dari inti yang ingin disampaikan dalam teks aslinya.

Jadi, walaupun kita menulis dengan gaya kita sendiri, esensi dari informasi tetap harus terjaga.

2. Fokus pada Poin-Poin Penting

Ikhtisar itu seperti peta yang menunjukkan jalan. Ia hanya mencantumkan poin-poin penting tanpa berbelit-belit. Jadi, kamu harus pintar-pintar memilih informasi mana yang benar-benar krusial.

Hal ini membantu pembaca untuk langsung memahami inti dari teks tanpa harus menyaring informasi yang tidak perlu.

3. Ringkas dan Padat

Salah satu ciri khas ikhtisar adalah sifatnya yang ringkas. Artinya, ikhtisar seharusnya tidak lebih panjang dari satu atau dua halaman, tergantung pada panjang teks aslinya.

Yang terpenting, meski ringkas, ikhtisar harus tetap menyampaikan semua informasi penting yang ada.

4. Tidak Menyertakan Pendapat Pribadi

Ketika menyusun ikhtisar, kita harus objektif. Ikhtisar bukan tempat untuk menuangkan pendapat pribadi atau interpretasi kita terhadap teks.

Fokusnya adalah pada informasi yang sudah ada, tanpa menambahkan opini atau analisis pribadi.

Tata Kebahasaan Ikhtisar

Pemahaman tentang tata kebahasaan ikhtisiar itu penting juga lho, karena penggunaan bahasa yang tepat akan mempengaruhi seberapa efektif ikhtisar kamu.

Berikut adalah beberapa aspek tata kebahasaan yang perlu diperhatikan..

1. Kalimat Majemuk

Dalam ikhtisar, kita sering menggunakan kalimat majemuk. Nah, kalimat majemuk adalah gabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal. Penggunaan kalimat majemuk ini bisa membuat ikhtisar jadi lebih ringkas.

Misalnya, daripada menulis enam kalimat yang terpisah, kamu bisa menggabungkannya menjadi dua atau tiga kalimat majemuk yang tetap menyampaikan makna yang sama.

2. Kalimat Efektif

Selain kalimat majemuk, kalimat efektif juga sangat penting. Kalimat efektif adalah kalimat yang jelas, ringkas, dan mudah dipahami.

Ketika menyusun ikhtisar, gunakanlah kalimat yang langsung pada intinya. Hindari penggunaan kata-kata bertele-tele yang justru bisa membuat pembaca bingung.

3. Pilihan Kata yang Tepat

Pemilihan kata dalam ikhtisar juga harus tepat. Gunakan kata-kata yang sesuai dengan konteks dan tidak menimbulkan ambiguitas.

Kata-kata yang jelas dan tepat akan membuat ikhtisar kamu lebih mudah dipahami.

4. Struktur yang Teratur

Meskipun ikhtisar tidak harus mengikuti urutan teks asli, tetap penting untuk menyusun informasi dengan cara yang teratur. Misalnya, kamu bisa memulai dengan poin utama, diikuti dengan penjelasan singkat, dan diakhiri dengan informasi tambahan yang mendukung.

Cara Membuat Ikhtisar

Setelah kita memahami ciri-ciri dan tata kebahasaan, saatnya kita belajar tentang cara membuat ikhtisar. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu ikuti untuk menyusun ikhtisar dengan baik:

1. Menetapkan Tujuan Membaca

Sebelum membaca, tentukan tujuanmu. Apa yang ingin kamu capai dengan membaca teks ini? Apakah untuk mendapatkan informasi umum atau untuk menyusun laporan?

Dengan tujuan yang jelas, kamu akan lebih fokus saat membaca.

2. Membaca Teks dengan Cermat

Setelah menetapkan tujuan, bacalah teks dengan seksama. Cobalah untuk memahami setiap bagian dari teks.

Jika ada istilah atau konsep yang kurang jelas, catat dan cari penjelasannya agar kamu bisa lebih paham.

3. Mencatat Gagasan Utama

Selama membaca, catatlah gagasan-gagasan utama dari setiap paragraf atau bagian penting. Ini akan membantumu untuk menangkap inti dari teks yang sedang dibaca.

4. Menyusun Kerangka Tulisan

Setelah mendapatkan gagasan-gagasan utama, susunlah kerangka ikhtisar. Kelompokkan ide-ide tersebut secara logis agar lebih teratur.

Kamu bisa menggunakan bullet point atau nomor untuk memudahkan.

5. Menulis Ikhtisar

Gunakan bahasa yang telah kita bahas sebelumnya. Pastikan ikhtisar yang kamu buat singkat, padat, dan jelas. Ingat, fokus pada poin-poin penting dan hindari memasukkan pendapat pribadi.

6. Periksa Kembali

Setelah selesai menulis, jangan lupa untuk memeriksa kembali ikhtisar yang telah kamu buat. Periksa apakah semua poin penting sudah dicantumkan dan apakah bahasanya sudah tepat.

Dengan begitu, kamu bisa memastikan bahwa ikhtisar kamu berkualitas dan informatif.

Contoh Teks Ikhtisiar

Teks Asli

Ikhtisiar

Penutup

Dengan langkah-langkah di atas, kamu sekarang sudah siap untuk menyusun ikhtisar dengan baik! Ikhtisar bukan hanya sekadar ringkasan, tetapi juga alat yang sangat berguna untuk memahami informasi dengan cepat dan efektif.

Selamat mencoba, dan semoga kamu bisa membuat ikhtisar yang bermanfaat baik untuk dirimu sendiri maupun orang lain. Jangan ragu untuk berlatih dan terus mengasah kemampuan menulismu!